Rabu, 30 April 2014

Pentingkah menggunakan penguat sinyal???

Penguat sinyal Penguat Sinyal atau biasa disebut sebagai Repeater adalah sebuah perangkat elektronik yang menerima isyarat dan mentransmisikan kembali isyarat tersebut dengan daya yang lebih tinggi, sehingga isyarat tersebut dapat menjangkau area yang lebih luas. Atau dengan kata lain Repeater (penguat sinyal) adalah perangkat yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan penerimaan sinyal pada area local menggunakan antenna penerima eksternal, amplifier sinyal, dan antena internal untuk transmisi ulang. Akhir-akhir ini masyarakat mulai marak menggunakannya. Namun penguat sinyal jaringan yang digunakannya termasuk dalam kategori penguat sinyal illegal, karena tidak didaftarkan atau disertifikasi oleh pemerintah.
Hal ini dikarenakan masyarakat menganggap bahwa dengan menggunakan penguat siyal sebagai solusi untuk mendapatkan sinyal yang lebih baik.  Penguat sinyal biasa digunakan didalam bangunan gedung yang tinggi karena sinyal dari BTS tidak dapat diteruskan melalui tembok tembok gedung tersebut, hal ini yang membuat masyarakat memasang penguat sinyal. Tetapi hal ini lah yang membuat sinyal jaringan telekomunikasi semakin carut marut.
Penguat sinyal dianggap bermanfaat oleh masyarakat dikarenakan repeater/penguat sinyal dapat memudahkan para pengguna seluler dan jaringan telekomunikasi untuk mendapatkan isyarat yang baik dan kuat dengan jaringan nirkabel atau wireless, sehingga komunikasi menjadi lebih lancar dan lebih baik. Manfaat lainnya adalah menjadikan koneksi tidak terputus-putus dan menjadi stabil. Hal ini lah yang membuat masyarakat berbondong-bondong menggunakan penguat sinyal. Tanpa disadari pemasangan penguat sinyal mengakibatkan masalah terhadap jaringang telekominikasi yang ada  berikut dicontoh mengenai penggunaan penguat sinyal, pelanggan Indosat memasang repeater ilegal karena merasa BTS Indosat berada jauh dari tempatnya. Sementara, repeater yang dipasang dekat dengan BTS XL Axiata. Dalam kasus ini, pelanggan Indosat mungkin tidak mengalami gangguan, namun besar kemungkinan pelanggan XL yang berada di sekitar repeater ilegal itu akan mengalami gangguan karena power yang diterima terlalu tinggi.
Bagaimana cara kerja penguat sinyal?
Cara kerja perangkat repeater mirip dengan menara BTS yang digunakan oleh operator, namun dalam kemasan yang lebih kecil dan ditujukan untuk penggunaan dalam ruangan. Antena eksternal biasanya berupa antena directional. Antena eksternal dari perangkat repeater sangat penting dalam peningkatan kekuatan sinyal. Karena antenna eksternal dapat diletakkan di luar yang diarahkan ke menara BTS terdekat untuk memperoleh sinyal yang bagus. Semua model dari perangkat repeater mempunyai perangkat amplifier. Amplifier inilah yang berfungsi memperkuat sinyal yang diterima oleh antenna eksternal yang  kemudian ditransmisikan ulang oleh antena internal. Dalam memilih model repeater diperhatikan juga factor seperti kemudahan mem-filter sinyal dari noise yang mengganggu. Karena semakin besar power dari repeater, maka semakin sulit sinyal di-filter tanpa antena yang sangat bagus dan diarahkan dengan tepat ke menara BTS. Repeater yang bagus mempunyai antena internal, meskipun ada beberapa model yang tidak menyediakannya. Keuntungan menggunakan antena internal adalah sinyal dapat disebarkan secara merata ke segala arah dalam ruangan.

Gangguan yang  ditimbulkan dari perangkat  repeater dapat dilihat dari beberapa sisi, yaitu :

1.       All band repeater (penguat sinyal yang didesain untuk menguatkan sinyal semua operator dalam satu alat). Ketika salah satu operator sedang digunakan, spurious sinyal operator tersebut akan meningkatkan noise floor operator lain. Hal ini terjadi karena perangkat tersebut memang juga dirancang untuk menguat kansinyal operator lain (all band repeater). Beberapa penguat sinyal di band 900 MHz yang bahkan frekuensi kerjanya melebar sampai ke CDMA (downlink). Karena sinyal downlink CDMA sangat besar, ketika sinyal tersebut diteruskan ke BTS GSM, maka BTS GSM tersebut akan segera mengalami saturasi.
2.       Pemasangan tanpa koordinasi dengan operator, ketika repeater dipasang dekat dengan BTS dan power yang dipancarkan maksimal, maka BTS akan terganggu. Contohnya  adalah misalnya adanya pelanggan Indosat, yang karena BTS Indosat-nya terlalu jauh, maka pelanggan Indosat memasang repeater. Padahal posisi pelanggan tersebut dekat dengan BTS XL Axiata. Pelanggan Indosat mungkin tidak terlalu terpengaruh, namun besar kemungkinan pelanggan XL yang berada di radius sekitarnya yang ada repeater terhadap Indosat  tersebut akan mengalami gangguan karena power yang diterimanya terlalu tinggi.
3.       Kualitas perangkat (respon kerja repeater dengan kualitas rendah cepat turun). Dalam beberapa kasus, perangkat repeater yang sudah didesain dengan baik dan beroperasi khusus untuk operator tertentu ternyata tetap dapat mengakibatkan gangguan karena respon kerjanya sudah berubah sebagai akibat dari penurunan kualitas alat.
Pada awalnya pemerintah tidak mempedulikan masalah alat penguat sinyal. Namun selama tiga tahun ke belakang, Repeater atau penguat sinyal berkembang luas dan banyak diperjual-belikan sehingga merugikan banyak operator di dalam negeri dan memperburuk jaringan yang pada akhirnya juga merugikan konsumen secara luas.
Aturan pemerintah!!
Oleh karena itu pemerintah mengeluarkan aturan untuk melarang penggunaan penguat sinyal yang tidak disertifikasi oleh pemerintah. Peraturan ini pertama diketahui masyarakat luas melalui sms yang dikirimkan kepada seluruh masyarakat yang berbunyi “Masyarakat umum dilarang memasang Penguat Sinyal(Repeater)karena dapat menggangu jaringan telekomunikasi dan diancam pidana 6 thn dan atau denda Rp. 600 juta".
Aturan pemerintah ini berdasarkan UU nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Penggunaan repeater atau penguat sinyal ilegal melanggar Pasal 32, Pasal 38, Pasal 52, dan Pasal 55 UU Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Dalam Pasal 38, disebut bahwa Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan gangguan fisik dan elektromagnetik terhadap penyelenggaraan telekomunikasi.
Berikut dijabarkanisi dari UU nomor 36 tahun 1999 tentan telekomunikasi :
Pasal 32 ayat (1): Perangkat telekomunikasi yang diperdagangkan, dibuat, dirakit, dimasukkan dan atau digunakan di wilayah Republik Indonesia wajib memperhatikan persyaratan teknis dan berdasarkan izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 38: Setiap orang dilarang melakukan perbuatan yang dapat menimbulkan gangguan fisik dan elektromagnetik terhadap penyelenggaraan telekomunikasi.
Pasal 52: Barang siapa memperdagangkan, membuat, merakit, memasukkan, atau menggunakan perangkat telekomunikasi di wilayah negara Republik Indonesia yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis sebagaimana diatur dalam pasal 32 (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling banyak Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
Pasal 55: Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan atau denda paling banyak Rp 600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).
Untuk itu dihimbau bagi masyarakat untuk tidak menggunaan penguat sinyal illegal lagi, karena akan diancam dengan pasal-pasal yang ada pada UU diatas. Namun pelarangan dan ancaman yang dilakukan pemerintah tidak langsung membuat semua masyarakat menon-atifkan penggunaan penguat sinyalnya, walaupun pemerintah telah berupaya menertibkan penggunaan penguat sinyal masyarakat akan cenderung menggunakannya kembali, hal ini dikarenakan sinyal jaringan telekomunikasi yang disediakan oleh operator atau penyedia layanan jaringan itu sendiri yang cenderung buruk. Jika operator tidak meningkatkan kwalitas dari jaringan mereka maka masyarakat akan tetap mencoba menggunakan penguat sinyal.
Apa yang harus kita lakukan jika memang kita sangat membutuhkan penguat sinyal? Apa harus menggunakan smartphone yang mahal? Lalu adakah cara lain untuk menguatkan sinyal jaringan kita?
Semahal apapun smartphone yang kita miliki tidak menentukan kwalitas sinyal yang diterima karena sinyal jaringan sangat ditentukan oleh layanan penyedia jasa telekomunikasi.Sebagai penganti dari pengunaan penguat sinyal, android menerbitkan lima aplikasi yang dapat digunakan untuk memperkuat sinyal jaringan seluler atau wifi, yang dapat di unggah melalui google play store. Aplikasi-aplikasi tersebut seperti dibawah ini:
1.       Network Signal Speed Booster
Aplikasi ini berfungsi untuk mendorong performa smartphone Android Anda dalam melacak dan mendapatkan sinyal jaringan seluler yang lebih baik. Meski sejumlah pengguna menilai aplikasi ini tidak terlalu manjur untuk mengoptimalkan jaringan data internet, namun Network Signal Speed Booster cukup bisa diandalkan untuk mendukung aktivitas telepon dan pesan singkat.
2.       Network Booster Free
Layaknya Fresh Network Booster, aplikasi Network Booster Free berfungsi untuk mengoptimalkan sinyal seluler yang lebih baik. Aplikasi ini diklaim mampu mengidentifikasi sinyal terbaik yang terpancar dari BTS operator seluler yang ada di sekitar Anda.
3.       WiFi Booster Easy Connect
Berbeda dengan dua aplikasi sebelumnya, WiFi Booster Easy Connect akan sangat berguna bagi Anda yang kerap memanfaatkan konektivitas WiFi. Sesuai dengan namanya, aplikasi ini berfungsi untuk memperkuat sinyal WiFi dan menambah kecepatan data internet. Hebatnya lagi, ukuran file aplikasi ini sangat kecil, hanya 938 KB. Sehingga tidak memerlukan ruang besar pada memori smartphone Anda.
4.       WiFi OverView 360
Selain dapat memperkuat sinyal WiFi, WiFi OverView 360 juga dapat melacak lokasi terbaik untuk jaringan WiFi. Anda dapat mengomptimalkan koneksi Wi-Fi dari informasi yang diberikan aplikasi ini, termasuk nama, kekuatan sinyal, nomor channel, dan enkripsi. Aplikasi ini juga menyediakan grafik informasi dari semua jaringan nirkabel yang tersedia dan jangkauan operasinya. Grafik informasi ini yang akan menjadi pemandu Anda dalam menentukan koneksi WiFi mana yang terbaik di sekitar Anda.
5.       WiFi OverView 360
Selain dapat memperkuat sinyal WiFi, WiFi OverView 360 juga dapat melacak lokasi terbaik untuk jaringan WiFi. Anda dapat mengomptimalkan koneksi Wi-Fi dari informasi yang diberikan aplikasi ini, termasuk nama, kekuatan sinyal, nomor channel, dan enkripsi.
Aplikasi ini juga menyediakan grafik informasi dari semua jaringan nirkabel yang tersedia dan jangkauan operasinya. Grafik informasi ini yang akan menjadi pemandu Anda dalam menentukan koneksi WiFi mana yang terbaik di sekitar Anda.


SUMBER CELAH KEAMANAN PADA WIRELESS

Akhir-akhir  ini penggunaan teknologi Wireless sudah sangat familiar di kalangan pengguna internet. Dengan adanya teknologi wireless seseorang dapat bergerak atau beraktifitas kemana dan dimanapun untuk melakukan komunikasi data maupun suara. Jaringan wireless merupakan teknologi jaringan komputer tanpa kabel, yaitu menggunakan gelombang berfrekuensi tinggi. Dengan adanya teknologi wireless seseorang dapat bergerak atau beraktifitas kemana dan dimanapun untuk melakukan komunikasi data maupun suara.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat mengancam data dan sistem jaringan, berbagai utilitas program dan teknik pengamanan telah dikembangkan. Mulai dari memperkerjakan administrator jaringan yang berpengalaman, menggunakan mekanisme sistem autenfikasi terbaru dalam jaringan, menggunakan teknik enkripsi setiap melakuakan transfer atau komunikasi data.
Kelemahan jaringan wireless secara umum  dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan kelemahan pada jenis enkripsi yang digunakan. Salah satu contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi karena saat ini untuk membangun sebuah jaringan wireless cukup mudah. Banyak vendor yang menyediakan fasilitas yang memudahkan pengguna atau admin jaringan sehingga sering ditemukan wireless yang masih menggunakan konfigurasi wireless default bawaan vendor. Sering ditemukan wireless yang dipasang pada jaringan masih menggunakan setting default bawaan vendor seperti SSID, IPAddress , remote manajemen, DHCP enable, kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan user (password) untuk administrasi wireless tersebut. WEP (Wired Equivalent Privacy) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet. WPA-PSK dan LEAP yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline. Secara garis besar, celah pada jaringan wireless terbentang di atas empat layer di mana keempat layer tersebut sebenarnya merupakan proses dari terjadinya komunikasi data pada media wireless. Jadi sebenarnya, pada setiap layer proses komunikasi melalui media wireless terdapat celah-celah yang menunggu untuk dimasuki. Maka itu, keamanan jaringan wireless menjadi begitu lemah dan perlu dicermati dengan ekstra teliti.
Dengan adanya kelemahan dan celah keamanan seperti diatas, beberapa kegiatan dan aktifitas yang dapat dilakukan untuk mengamankan jaringan wireless antara lain:
1. Menyembunyikan SSID.
 Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan wireless mereka dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat terhubung ke jaringan mereka. Hal ini tidaklah benar, karena SSID sebenarnya tidak dapat disembuyikan secara sempurna. Pada saat saat tertentu atau khususnya saat client akan terhubung (assosiate) atau ketika akan memutuskan diri (deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client akan tetap mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunakan enkripsi), sehingga jika bermaksud menyadapnya, dapat dengan mudah menemukan informasi tersebut.
Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan ssid yang dihidden antara lain, kismet (kisMAC), ssid_jack (airjack), aircrack , void11 dan masih banyak lagi.
2. Menggunakan kunci WEP.
WEP merupakan standart keamanan & enkripsi pertama yang digunakan pada wireless, WEP memiliki berbagai kelemahan antara lain. Menggunakan kunci WPA-PSK atau WPA2-PSK. WPA merupakan  teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk menggantikan kunci WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan WPA-RADIUS. Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPA-PSK, yakni dengan metode brute force attack secara offline. Brute force dengan menggunakan mencoba-coba banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini akan berhasil jika passphrase yang yang digunakan wireless tersebut memang terapat pada kamus kata yang digunakan si hacker. Untuk mencegah adanya serangan terhadap serangan wireless menggunakan WPA-PSK, gunakanlah passphrase yang cukup panjang (satu kalimat). Tools yang sangat terkenal digunakan melakukan serangan ini adalah CoWPAtty dan aircrack. Tools ini memerlukan daftar kata atau wordlist, dapat di ambil dari http://wordlist.sourceforge.net/.
4. Memanfaatkan Fasilitas MAC Filtering.
Hampir setiap wireless access point maupun router difasilitasi dengan keamanan MAC Filtering. Hal ini sebenarnya tidak banyak membantu dalam mengamankan komunikasi wireless, karena MAC address sangat mudah dispoofing atau bahkan dirubah. Tools ifconfig pada OS Linux/Unix atau beragam tools spt network utilitis, regedit, smac, machange pada OS windows dengan mudah digunakan untuk spoofing atau mengganti MAC address. Masih sering ditemukan wifi di perkantoran dan bahkan ISP (yang biasanya digunakan oleh warnet-warnet) yang hanya menggunakan proteksi MAC Filtering. Dengan menggunakan aplikasi wardriving seperti kismet/kisMAC atau aircrack tools, dapat diperoleh informasi MAC address tiap client yang sedang terhubung ke sebuah Access Point. Setelah mendapatkan informasi tersebut, dapat terhubung ke Access point dengan mengubah MAC sesuai dengan client tadi. Pada jaringan wireless, duplikasi MAC address tidak mengakibatkan konflik. Hanya membutuhkan IP yang berbeda dengan client yang tadi.
5. Captive Portal. Infrastruktur Captive Portal

awalnya didesign untuk keperluan komunitas yang memungkinkan semua  orang dapat terhubung (open network). Captive portal sebenarnya merupakan mesin router atau gateway yang memproteksi atau tidak mengizinkan adanya trafik hingga user melakukan registrasi/otentikasi.