Senin, 04 Desember 2017

Anakku Dulu Terlambat Bicara

Zaviera Dulu Pernah Terlambat Bicara

Di kesempatan kali ini saya ingin berbagi cerita mengenai perkembangan zaviera yang cantik. Saat ini zaviera sudah berusia 5 tahun 8 bulan. Informasi yang bisa saya sampaikan bahwa anak saya zaviera sudah bisa berbicara dan berinterkasi banyak perkembangan yang telah dia lalui. di artikel saya sebelumnya sudah saya ceritakan bahwa Zaviera mulai mau berbicara saat berusia 3 tahun, dan selama dua tahun ini saya dan zaviera berusaha keras dan alhamdulillah hasil dari usaha kami sangat membahagiakan. zaviera sudah berbicara berinteraksi seperti teman-teman usia sebayanya, apakah saya berhasil?

Ya...saya ingin berteriak Ya..Ya... intinya yang saya mau sampaikan adalah Don't Too Late But Not to Much, maksud dari pernyataan saya adalah jangan terlalu lama mengenali anak kita (bermasalah) namun jangan terlalu berlebihan (menanggapi dan menangganinya). JIka saya terlambat mengenai kebutuhan anak saya yang sedikit berbeda dari anak-anak lain maka kemungkinan besar Zaviera saat ini masih tidak berkomunikasi, namun jika terlalu berlebihan yaitu memberikan obat-obatan dan treatment treatment yang mungkin saja membuat anak tidak nyaman. Saya katakan mungkin karena saya tidak memiliki kenyakinan pasti mengenai hal itu (ilmu dan pengalaman yang mumpuni) karena syukur alhamdulillah Zaviera tidak pernah saya berikan obat-obatan atau treatment apapun dari dokter tumbuh kembang.

Saya ingin menceritakan mengenai sejarah Zaviera, Kelahirannya dan Perjalannanya sampai umur 3 Tahun (Sebelum Sekolah)

Zaviera anak saya  dia lahir secara sesar dikarenakan sungsang, saya melahirkan tidak menunggu kontraksi jadi klo ditanya bagaimana rasa kontraksi saya tidak tau...Saya termaksud ibu cerewet namun suasana rumah kami sangat sepi, karena dirumah hanya ada Ayahnya dan saya, saya pernah membaca artiket sebaiknya untuk perkembangan anak dibutuhkan minimal 3 orang (di dalam Rumah setiap harinya). Zaviera  anak pertama  saya dan saya seoranang ibu pekerja, Dalam pengasuhannya ayahnya sangat over protective terhadap  zaviera. tidak boleh ini..tidak boleh itu..bayangkan Zaviera keluar rumah itu umur 8 bulan, selama tiga bulan masa cuti melahirkan hanya aku yang dilihatnya...karena ayahnya pulang malam.Dan bagaiman tipe pengasuhan saya juga mempengaruhi saya adalah tipe ibu menyedia semua maksudnya sebelum anak meminta/menangis saya sudah menyediakan nya.

Di usia yang  6 bulan dia masuk rumah sakit karena diare parah. disitu dokter bilang jangan diberi susu sapi, beri susu soya, yah sudah kami berikan susu soya,menurut dokter jika anak mencret jangan diberi susu sapi harus soya. Kenapa Zaviera minum susu sapi bukan ASI?

Zaviera tidak bisa menyusu, dia menangis tapi begtu dia menempel dan mengkecup puting saya hanya satu kecupan lantas tidur, dan sangat susah dibangunkan. Dihari ketiga kelahirannya di malam hari dia lemas dan mengis-nangsi Suster memberikan kepada saya untuk disusui tapi seperti biasa begitu menempel dan sekali kecup dia tertidur, saya sedih melihat anak saya tidak bisa menyusu. Suster menyarankan untuk memeras dan memasukan ke dalam botol, saya menyerahkan hasil perasan saya ke suster dan zaviera dibawa ke ruang bayi. di ruang bayi kemudian suster mengatakan bahwa anaknya memang males susah di kasih susu. Dan atas usaha kerja keras Zaviera bisa menyusu di botol namun karena saat itu saya sudah stress duluan sehingga mempengaruhi jumlah ASI. Zaviera masih minum ASI namun lebih banyak Susu formula. mulailah zaviera mengkomsumsi susu soya, namun lama kelaman dia tidak suka dengan rasa susu soya, hal ini membuat saya pusing karena harus mencari susu soya mana yang disukai anak saya dan susu soya mana yang bisa menambahkan bobot berat badan anak saya, dan saya dapat saran satu  merek susu yang memang bagus namun agak mahal yaitu Isomil, selain mahal juga susah dicari merek ini. Namun diusia 1 tahunan karena melihat bobot badannya yang tidak bertambah dan membaca artikel bahwa alergi susu sapi bisa sembuh diusia 1 tahun dan saya berikan kembali susu sapi diusia 1 tahunan dan alhamdulillah Zaviera tidak mencret.  Dan mulai dari usia 14 bulanan saya beralih ke susu sapi sampai usia 3 tahun. Diusia 3 tahun saya merubah kembali menjadi susu soya. Pertimbangan saya saat itu pertama diusia tersebut saya menyadari keterlambatan Zaviera, Zaviera berkembang tidak seperti teman-temannya untuk masalah berbicara. kedua saat guru sekolahnya berkata "bun klo pagi nga usah dikasih susu UHT dulu karena suka lembek pup nya", dan ketiga saya mulai berpikir bahwa anak saya sudah berusia 3 tahun dan makan makanan keras tapi kenapa setiap pup selalu lembek seperti anak bayi saja". Dan dari situ saya putuskan Zaviera mengkomsumsi susu soya kembali.

Kembali ke perkembangan berbicara Zaviera diusianya ke 2 dia belum mampu berbicara, aku tau anak ku bisa berbicara tapi seakan dia tidak mau berbicara, banyak orang yang bilang "gpp nti bisa bicara sendiri kok si A si B juga ngomongnya telat baru umur sekian'. Kalimat ini yang menguatkan aku dan memberikan harapan Namun dihati saya tetap saja ada rasaa kekawatiran. Ya... ADHD atau Autisem. Apakah anak ku menunjukan hal seperti itu? ciri apa yang dimunculkan anak ku?
Dari umur 2 sampai 3 tahun dia bertingkah sangat keras, keras sekali hanya yang dia inginkan yang dia lakukan tidak mau melakukan perintah saya, sulit diarahkan, tidak mau diajari....jadi apa yang saya intruksikan dia itu seperti tidak peduli tapi saya tetap berbicara terus dan terus karena memang saya tipe orang yang cerewet (banyak rekan yang bilang "padahal ibunya cerewet yah").
Zaviera sangat hiperaktif tidak bisa diam selalu bergerak, tenaganya sangat luar biasa...dari kecil memang perkembangan motorik kasarnya sangat pesat, karena kemampuan nya aku pikir dia memang anak yang hobi bergerak...banyak orang bilang juga klo anak cepet bgt jalannya maka ngomongnya lama...ya statment ini meredakan kekwatiran saya, masih sabar menunggu Zaviera berbicara

Sampai usia tiga tahun jika ia ingin sesuatu dia hanya menunjuk padahal sebelumnya diusia 18 bulan dia sudah bisa mengucapkan susu dan beberapa kata lainnya seperti pecah, basah, mamah, papah tapi dia tidak mau mengucapkannya entah tidak mau atau tidak bisa namun saya berpikiran dia tidak mau seakan perkembangan berbicaranya terhenti dan dia tidak ingin mengembangkan lagi.

Dalam pengasuhan sehari-hari saya adalah  tipe ibu yang melayani. Saya terbiasa memberikan sesuatu sebelum anak saya minta, misalnya dari bayi saya terbiasa menjadwal waktu pemberian susu setiap dua jam sekali, makan itu sudah ada jadwalnya, apapun sudah saya sediakan sebelum anak saya meminta(ini mungkin pola asuh yang kurang baik, seharusnya kita membiasakan anak kita untuk meminta sehingga dia terangsang berbicara)
 walau begitu saya terus mengajak Zaviera berkomunikasi berbicara apa saja walau dia tidak fokus kepada apa yang saya ucapkan. Hari demi hari saya lewati sedih tapi walau tidak bisa berbicara saya mengerti semua yang dia katakan yah bahasa tubuh mimik wajahnya saya mengerti semuanya maksud dan keinginannya saya mengerti. Saat saya mengajak anak saya bermain ke playground di mall banyak yang melihat ke arah anak saya karena masih menggunakan bahasa aneh yang tidak jelas, bermain berlari-lari tidak bisa fokus di satu permainan, bagi mereka melihat yang melihat anak saya seakan akan memandang dan berguman dalam hati "kok anaknya begitu yah?", "sudah besar kok tidak bicara yah". walau tidak ada yang bertanya langsung tapi dari tatapan mereka saya melihatnya. Tapi saya tidak malu walau sedih, karena kalo kita sebagai ibunya saja malu dengan kondisi anak kita ini akan membuat anak tidak nyaman, secara tidak langsung dia merasakan  hati kita mengetahui walau tak bisa berbicara, terus lah bawa anak kita keluar rumah bertemu dengan banyak hal dan belajar banyak. Kejadian lain yang membuat saya sedih dan masih teringat suatu hari dia melihat layang-layang dia menunjuk dan berkata "ha..ahh..tuhh..hahhh" seketika anak-anak yang bermain itu melihat anak saya tidak berkata tidak menghina tapi saya tau yang dimaksud dengan tatapan aneh itu dan gumanan hati mereka yang tak terucapkan "kok itu anak udah gede begitu yah". Tapi sekali lagi kita sebagai ibu tidak boleh malu. Zaviera saat kecil jarang sekali keluar rumah( ini saya sesalkan sekali) ada beberapa alasan yang membuat saya jarang keluar rumah. Pertama ayahnya sangat over protected sehingga sering melarang dan saat Zaviera terjatuh sedikit saja ayahnya akan marah kepada saya. kedua Zaviera sangat hiperkatif tidak bisa diam dan saya harus menjaga dia mengikuti setiap langkah karena tidak boleh jatuh oleh ayahnya. ketiga kekwatiran saya juga yang berlebihan untuk selalu ada melindungi Zaviera. Sehingga saat bermain diluar rumah malah membuat saya kewalahan dan terlalu letih untuk selalu siaga menjaga Zaviera yang sangat-sangat aktif.

oh yah sebelumnya saya cerita kan saya ibu bekerja lantas siapa yang menjaga Zaviera, Dari Usia 3 bulan sampai 3 tahun Zaviera dijaga oleh pengasuh yaitu tetangga saya, tidak bisa dijaga oleh nenek atau saudara karena memang tidak memungkinan. Selama itu sudah ada tiga pengasuh yang bergantian menjaga Zaviera. Di Usia 3 tahun saya menitipkan Zaviera di Sekolah (Day Care). dan disini lah Zaviera banyak belajar. Dia belajar berinteraksi dengan yang lain(di lain hari akan saya cerita kan pengalaman Zaviera bersekolah). di artikel ini saya ingin fokus kepada Sejarah lahir dan metode pengasuhan saya dari lahir sampai berusia 3 tahun (sebelum masuk day Care)

Dia sangat aktif tapi sering sakit(masa usia 1 sampai 4 tahun), Pernah suatu saat di bulan Agustus 2015 (saat itu dia sudah masuk day care)Zaviera sakit, saat itu dia sakit saya memaksa dia untuk minum obat yang pahit dan dia tidak mau, tapi saya memaksanya sambil marah dan berteriak karena pada saat itu saya merasa lelah saat saya bersedih dia seakan ingin bicara "mamah jangan marah" tapi yang keluar dari mulutnya hanyalah bahasa planet dia memainkan rambut saya dan berkata entah apah yang saya tidak mengerti. saat itu hati saya hancur, saya menangis, menangis sejadi-jadi bersedih kienapa anak saya seperti ini? kenapa? kenapa ya ALLAH??

Ini juga merupakan moment saya merubah pola asuh saya, tidak ada lagi bentakan saya akan bersabar atas apapun yang dia kerjakan apapun itu. Dan terus mengajaknya keluar rumah bermain dan berinteraksi dengan banyak hal mengenal banyak hal.

Hal terpenting adalah Don't too late dalam mengenali anak kita, terimalah dia apa adanya bantulah dia keluar dari situasi yang tidak kita harapkan, situasi yang dia alami bukan keinginanya mungkin secara tidak sadar terbentuk dari pola dan sikap kita, then next Dont too Much, jangan berlebihan mengidentifikasi anak kita sebagai autis atau ADHD karena jika kita ibunya sudah memberi Label  (ADHD/Autisme) kepada anak kita bagaimana dengan dunia. seperti saya pernah kemukan di artikel sebelumnya anak ku terlambat bicara bahwa bisa jadi anak kita anak gifted yang tidak selaras carilah dimana letak tidak selarasnya dan berusahalah untuk membantunya membuatnya selaras, sehingga anak kita tidak terlanjur meminum obat A, B , C dll yang diperuntukan untuk anak ADHD dan Autisme.

Tetap semangat para ibu diluar sana, semoga tulisan saya ini bisa membuat kita lebih baik lagi dalam mengasuh dan mendidik anak terutama anak kita yang unik, anak adalah ladang ibadah orang tua dan tempat kita belajar banyak hal. Zaviera memberikan banyak pelajaran yang berharga. Sampai  ketemu lagi di lain artikel. oh yah nanti saya juga akan upload video saat sebelum bisa bicara dan saat ini sudah bisa bicara bahkan sudah hapal 6 surat al quran.

see u on next article

salam hangat

Mamah Zaviera









Tidak ada komentar:

Posting Komentar